SERPIHAN MUTIARA
"kecil.... tak
bercahaya lagi,
semunya hancur, hancur
dan tak dapat disatukan lagi
sekuat tenaga aku
berusaha menyatukan serpihan-serpihan itu, tapi....."
Smua orang tau bgaimana mencintai,
tapi hanya sebagian orang yg tahu bagaimana tetap tinggal di satu hati tuk jangka waktu yg lama.
Jika kegagalan itu bagaikan hujan
dan keberhasilan bagaikan matahari,
maka butuh keduanya untuk melihat pelangi
tapi hanya sebagian orang yg tahu bagaimana tetap tinggal di satu hati tuk jangka waktu yg lama.
Jika kegagalan itu bagaikan hujan
dan keberhasilan bagaikan matahari,
maka butuh keduanya untuk melihat pelangi
Ku ingin menangis walau ku tahu, Telaga air mata sudah tak berair.
Ku seka air mata walau tak mengalir.
Ku ingin menjerit walau tak bersuara.
Kau bertengger membelah cakrawala
Kau busungkan dada senyum penuh dusta
Ku seka air mata walau tak mengalir.
Ku ingin menjerit walau tak bersuara.
Kau bertengger membelah cakrawala
Kau busungkan dada senyum penuh dusta
siksa menanggung rindu semua sia-sia,
Yang ku beri tak pernah kau hargai
demi cinta kita ku korbankan segalanya
semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan…..
selalu ingin di dekatmu dan buat engkau tersenyum
namun tangis yang ku dapat
Yang ku beri tak pernah kau hargai
demi cinta kita ku korbankan segalanya
semua yang kita lewati selalu ada dalam ingatan…..
selalu ingin di dekatmu dan buat engkau tersenyum
namun tangis yang ku dapat
Ingatkah kau waktu itu….
Kau caci ketidak berdayaan ku
Dengan senyummu yang kamuflase
Kau hina semua kelemahanku
Dengan pekik lisanmu yang menusuk qalbu
Ingatkah kau waktu itu….
Kau arak diriku dalam kenistaan
Kau dorong aku untuk tersunyum dalam rangkaian luka tak berujung
Kau tenggelamkan diriku dalam luasnya samudra rindu.
Kau tersenyum bangga…
Melihat diriku mengais iba..
kau bercanda tapi
mebuatku luka
hancur sudah mutiara yang
selama ini kupoles hingga mengkilat
yang ada kini tinggal
serpihan-serpihan mutiara yang jatuh bersamaan dengan tetesnya air mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar