Senin, 09 Desember 2013

-kembalilah-

Ingatkah pembicaraan kita tentang sesuatu 'gelembung kosong' di dalam kita, yang diisi hanya oleh kau dan Dia, untuk sebuah persatuan antara kita dan Dia yang tak bisa diganggu oleh apapun barang seusapan. Inilah saat yang tepat untukmu untuk melihat sepetak kecil dalam tubuhmu itu. Sendirian. Berbincang, jika kau ingin. Atau diam, jika kau ingin. Dia mendengarkan. Selalu mendengarkan. (Surat Moh. Amir Jayadi, dalam Novel Pulang- Leila S. Chudori)

"di kutip dari status fb kk ku yg cantik"

Jumat, 06 Desember 2013

"percaya"

Berada dalam sebuah bayang-bayang bagaikan berada dalam sebuah kotak kaca yang dapat melihat luar dan dalam meskipun yang sebenarnya ingin kita lihat bisa jadi tidak terlihat. Ya seperti halnya rasa yang tak mudah terdefinisikan dengan baik ini yaitu “percaya”. Ungkapan yang seharusnya tak perlu di definisikan dengan gamblang karena ketidak mudahan dalam pendefinisian itu sendiri. Ia tidak dapat terpetakan dalam belahan hati mana rasa itu muncul.
Rasa “percaya”, perasaan yang entah bagaimana harus menciptakannya dan dari bahan apa ia dapat terbentuk sempurna. Mugkin ia ada bukan dari proses penciptaan buatan, bisa jadi terbentuk secara alami dan tanpa di paksakan, lantas apakah polanya dapat secara sempurna terbentuk??
tak kutemukan dalam perenunganku bagaiman proses tersebut dapat bermetamorfosis dan terbentuk begitu saja, jika iya ia merupakan partikel lunak yang secara alami terbentuk bisa jadi keberadaannya dan kesempurnaan bentuknya tidak perlu lagi di ragukan.....
Ah mungkin aku hanya kurang teliti menyelami dalam setiap pencarianku selama ini. Ia ada dan aku percaya itu, aku merasakan ada ruang sesak di sudut hatiku yang entah di belahan yang mana. Apa mungkin rasa sesak itu tempat “percaya itu ada? Kuselami lebih jauh lagi, tempat ia berada itu hingga paling dasar yang aku kira disanalah ia diciptakan hingga menyerupai bentuk yang tak terdefinisikan tersebut, rasa sesak di sudut hati yang entah di belahan mana yang menjadi tempat tinggalnya tak luput aku selami.
Aku mulai membuka satu-persatu pintu-pintu yang ada di setiap dinding tempat “percaya”itu ada. Aku hanya ingin menemukan dimana ia di buat, bagaimana proses pembuatannya, dan bahan apa saja yang di gunakan untuk membuat sebuah bentuk yang tk terdevinbisikan tersebut. Mungkin aku kurang jeli..... yang entah tiba-tiba hati ini terasa sesak setelah lama aku obok-obok.

-bersambung-

Rabu, 04 Desember 2013

dewasa

jika iya kedewasaan itu proses mungkin kini aku sedang berada dalam proses menuju titik itu.
untuk melihat pelangi yang indah maka akan turun hujan terlebih dahulu.
hujan mengajarkan akan arti ketabahan dan keindahan

Kamis, 07 November 2013

TUHAN HAPUS RASAKU

Aku percaya Tuhan,.... kuasamu tak pernah kuragukan.
Kau maha pembolak-balik hati
Kau pemilik cinta yang hakiki

aku kehilangan cintaku karena aku kurang mencintaimu,
jahatnya aku yang takut kehilangan cintaku itu Tuhan....
Tuhan aku takut sakit
aku takut berharap

ia pergi dariku Tuhan,
apa itu kehendakmu?
atau salahku dan ini teguranmu?

padamu aku berserah
aku memohon
dan aku berlindung

Tuhan jika ia jodohku
jika ia milikku satukan cinta kami dalam kecintaan kami padamu
jika perpisahan ini yang Engkau takdirkan Tuhan jaga dan biarkan persaudaraan ini

tapi kumohon Tuhan
jika dia bukan yang Engkau takdirkan untukku tolong hapus rasaku ini

-Aku ingin menangis-

.................teeeeesss..... tiba-tiba menetes begitu saja air mata ini, entah kenapa baru sekarang. selama ini kemana aja hati ini???
aku bodoh?
aku jahat?
ya..... mungkin.....
aku bertahan, tertahan,atau menahan
aku sakit, dan menyakiti
aku merasa tak pantas
kesempatan itu tak mungkin ada lagi, hilang, dan ini yang pernah aku rasakan. persis dengan sakit pertamaku.

akan menghilang, aka benar2 hilang, dan aku harus siap dengan itu.
ahhhh.....

penyesalan itu tak ada gunanya.
aku tau itu, tapi tetap ada rasa sesal itu.

aku, kawanku, dan persahabatanku yang tak wajar itu bom atum masadepanku.
aku di boikot
dan....

takkan pernah ada lagi mungkin kesempatan itu
rasanya selesai sudah yang selama ini kutatarapi, kurencanakan dan aku harapkan
aku bodoh

ya aku bodoh
iya aku tau aku bodoh
iya sudah, aku sadar aku bodoh

aku hanya ingin menangis malam ini, entah sampai kapan

Minggu, 21 Juli 2013

surat untuk kakanda

Cilacap, 22 Juli 2013
Kepada Yang Terkasih:
Kakanda Aris Munandar
Di Tempat

Assalammualaikum kanda.......
Bersamaan dengan surat ini kusampaikan sejuta salamku yang setelah sekian lama terpendam karna tak mampu jumpa dengan embun yang setiap pagi menyejukkanku, dengan mentari yang kala siang aku menghindar darinya, dan dengan bintang-bintang dan rembulan yang jika malam aku terlelap karena letihku. Yaitu kamu, pagi siang dan malamku yang tak pernah bisa setiap waktu mempertemukan kita dalam dekapan cinta yang maha dasyatnya.
Kakanda inginkutuangkan semua air mataku, ingin ku jeritkan semua keluh kesahku, dan akan kulepas semua senyum bahagiaku kala kita bertemu nanti. Betapa rindu tak mampu terbendung kala satu demi satu duri-duri perih tertancap dalam pijakan kasih, cinta kita. Seiring dengan sakit yangkurasa ku telah lalui begitu banyak pelajaran bersamamu, yang menjadikanku seperti saat ini.
Kakanda kuingin ucap terimakasih yang mendalam padamu, atas rasa yang telah kau beri padaku, atas sebuah kasih dalam sebuah kisah hidup yang lebih dari indah. Kanda ku tau kau satu, tak akan ada dua, dan tak mungkin ada yang lain. Tepat dua tahun yang lalu kita bertemu dan kuyakin itu bukan kebetulan. Tuhan telah merencanakan yang lebih indah dari ini, kuyakin itu.....
Kanda ingkat kamu kala pertama kita berjumpa?

"kenangan cinta terhebat itu tak akan pernah bisa disembunyikan"

Selamat Ulang Tahun, Kekasih Terhebat! Seorang laki-laki dewasa, dengan wajah kalem, berkulit gelap, seorang laki-laki dengan pita suara yang dihiasi oleh suara lembut, tegas dan berwibawa, seorang laki-laki dengan kesabaran yang luar biasa. Dimataku, kau tanpa cela. Dihatiku, kau memiliki peran yang luar biasa.

Mungkin, kau tak akan pernah membaca ini, melihat sekejap matapun tidak mungkin, apalagi membaca hingga paragraf akhir. Mungkin, kau tidak mengetahui usahaku untuk menulis ini, usahaku untuk mengundangmu kembali berotasi diotakku, mengelilingi poros otak tengah, menjalar ke otak kiri, lalu membias ke otak kanan. Tak ada dasar apapun dan tak ada alasan apapun yang menjelaskan mengapa aku harus membiarkan jemariku menari dan kembali menuliskan semua hal tentangmu. Seseorang yang sempat mengendap dalam sel otakku, seseorang yang pernah terlupakan oleh jemariku yang dulu sering menuliskan tentangmu.

Jika aku bercerita bagaimana pertemuan awal kita hingga perpisahan kita, mungkin tulisan itu akan terakum sempurna menjadi sebuah roman, yang di dalamnya terdapat tokoh sentral. Hanya aku dan kamu, bertemu, berkenalan, berteman, bercanda, bergembira, jatuh cinta, indah, dan berpisah. Jadi, aku tidak akan bercerita tentang itu. Tunggu dulu! Bukannya aku melupakan kenangan itu, aku hanya ingin membuat semua paragraf menjadi sangat berisi dan efektif, walaupun sekali lagi mungkin kau tak akan membacanya.

Aku bahkan tidak lagi tahu kabarmu di setiap harimu, ada sekat tinggi dan lebar yang benar menghalangi kita. Siapa yang menjadi pilihanmu saat ini? Bagaimana keadaanmu? Tak perlu lagi aku membiarkan air mataku terbujur kaku, menyerah setelah beberapa saat bertahan dipelupuk mata. Aku yang sekarang adalah gadis kuat yang dulu belum kau kenal. Jika kau melihatku saat ini, kau pasti berkata,"Kamu berbeda!" Ungkapmu nada pelan dan tatap mata yang kosong

Kau semakin tua. Aku sedang membayangkanmu saat ini, mungkin hidungmu semakin mancung, mungkin kulitmu semakin gelap, mungkin pipimu semakin tembem,mungkin perutmu semakin buncit, atau bahkan mungkin sebaliknya mungkin kau sibuk dengan kegiatanmu, dan mungkin kau telah melupakanku. Dari jarak sejauh ini, mustahil jika aku bisa lagi menyorot erat bola matamu dan menyerap sinarnya.

Bukankah, kenangan cinta terhebat itu tak akan pernah bisa disembunyikan? Bukankah, kekuatan cinta terhebat jauh lebih kuat daripada cinta-cinta lainnya? Tapi, apa yang kurasakan saat ini, hanya aku yang tahu, hanya aku yang bisa manafsirkan. Kau miliki jalanmu, aku mengikuti jalanku, sekarang bukan dulu, kau dan aku bukan lagi bocah ingusan yang suka permainan.

Jadi, untuk segala kemungkinan yang terjadi, biarlah Tuhan menyimpan kemungkinan itu rapat-rapat dalam sela-sela jemariNYA yang penuh kuasa. Diumurmu yang semakin bertambah ini, semoga Tuhan memberkati semua rencana pembahagiaanmu, semoga kau tetap dicintai oleh sesamamu, dan semoga aku masih tersimpan aman dalam laci lemari otakmu.

Satu hal yang perlu kau ketahui, aku tak pernah mengabaikan kekuatan cinta terhebat kita.

ditulis saat: hidung tersumbat, kegalauan menghambat, nafas tercekat. seorang pemimpi butuh pertolongan pertama dalam dunia khayalnya tapi dia lebih memilih untuk menulis tentang seseorang yang hidup dimasa lalunya. Hebat karena hingga hari ini aku masih berharap kau tak hanya masalaluku, tapi engakau adalah harapan dan masadepanku.

"kenangan cinta terhebat itu tak akan pernah bisa disembunyikan" Selamat Ulang Tahun, Kekasih Terhebat! 


Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini,

Adinda’Rosita

Minggu, 14 April 2013

Sajak Anak Muda W.S. Rendra


Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum.
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
Inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan.
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri.
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai,
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa henti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberikan pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan.
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengagnguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijasah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja?
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
sementar hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tata warna
yang ajaib dan tak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara.
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977

Cukup terhenyak dengan sajak Pak Rendra yang satu ini, Sajak Anak Muda.
Sedih. Dan masih banyak yang relevan antara kondisi 1977 dengan sekarang.
Kata-kata yang beliau gunakan begitu lugas, tajam, dan menyentil.
Sepertinya setiap  pemuda yang peduli akan bangsanya perlu membaca sajak ini, apalagi yang masih duduk di bangku sekolah... 
akan sampai kapan ya...???  hehe


Sabtu, 13 April 2013

DAN



 
Semua berawal dari kasih,
tak pernah menginginan untuk melanjutka hidup seperti ini "katanya"
merinding aku di buatnya, aku malu dengan diriku sendiri, cerita itu membuatku tersadar, saatnya aku bangun dan berkata " aku siap" melakukan yang lebih baik dan terbaik

dari mereka aku belajar mengeja sajak-sajak kehidupan
dari mereka aku belajar kerasanya menakhlukan tantangan,
dari mereka aku belajar menata setiap kepingan-kepingan semangat
dari mereka aku bejar menjadikan dunia ini dapat di jinakkan
dari mereka aku belajar menakhlukkan kerasnya dimensi kehidupan

lewat tangan-tangan rapun
lewat kaki-kaki kecil
aku belajar menata dan mengeja kembali sajak-sajak kehidupan

lewat suara-suara yang bergetar
jeritan-jeritan sunyi
dan tangisan-tangisan rindu kehidupanlah aku belajar

mereka mampu merajut mimpi
mereka mampu menyelami dimensi kehidupan
mereka mampu berimajinasi

mereka tak pernah takut
tak pernah takut bermimpi
tak pernah takut gagal
tak pernah takut mencoba

lewat mereka aku belajar membaca 
membaca sajak-sajak kehidupan yang telah ku temukan
lewat mereka aku belajar bernyanyi
melantunkan sajak-sajak kehidupan yang telah ku tata

bersama mereka aku menemukan setiap sisi kehidupan dari berabagai dimensi pikir


Selasa, 09 April 2013

Film REFIEW FILM THE DEPARTED


REFIEW FILM THE DEPARTED
 
The Departed, sebuah film yang menceritakan konflik antara kepolisian dengan bandit/ mafia,  konfliknya diawali oleh usaha polisi menangkap mafia pada transaksi ilegal (kokain di IA, mikrochip di TD). di mana kepolisian Massachusetts tengah meningkatkan perang melawan mafia Irlandia di bawah kepemimpinan bandit kelas kakap Frank Costello. Cerita dimulai dari Billy Costigan dan Collin Sullivan yang baru saja lulus dari akademi polisi dan sedang dalam perjalanannya menjadi detektif. Sayangnya, takdir mereka berlawanan. Billy Costigan, seorang yang berasal dari keluarga mafia yang masuk akademi kepolisian karena alasan idealisme. Billy ingin ada perubahan di keluarganya. Alih-alih mendapat suatu perubahan Billy justru ditawari Oliver Queenan untuk jadi mata-mata polisi di organisasi mafia Frank Costello dengan imbalan uang di akhir masa penyamaran. Semula Billy menolak, namun setelah Oliver Queenan membujuknya akhirnya Billy mau menjalankan tugas sebagai mata-mata polisi.  Perjalanan Billy untuk menjadi mata-mata tidak semudah itu, ia harus menyamar menjadi penjahat dalam rangka menangkap Frank Costello, salah satu mafia yang ditakuti. Untuk meyakinkan Costello, Billy masuk penjara terlebih dahulu sebelum masuk ke organisasi Costello. Hal ini untuk menegaskan bahwa Billy bukan polisi di mata Costello.
Di sisi lain Frank Cotello juga mendidik Collin Sullivan sejak kecil untuk dijadikan mata-mata para mafia di kepolisian Boston. Setelah lulus dari akademi karier Collin menanjak dengan cepat. Hal ini membuat Collin tidak ingin melepaskan jabatannya di kepolisian. Frank dikenal sebagai bandit ulung yang brilian dan juga bengis, dan dengan kelihaiannya Frank berhasil menyusupkan 'anak didiknya' Collin Sullivan masuk kepolisian dan sukses meraih jabatan cukup penting pada unit khusus di Kesatuan Khusus Investigasi kepolisian Massachusetts.
Di sisi lain, Kapten Polisi Quennan, berhasil menyusupkan buahnya Billy Costigan  jadi anggota gang mobster Frank Costello. Sebuah tantangan dan tugas penuh resiko yang harus diemban Billy. Tak seorangpun tahu  identitas dan penyamaran Billy kecuali Quennan dan Sersan Dignam. Awalnya baik Billy dan Colin mulai melakukan tugas dan perannya masing-masing dengan sempurna sampai pada suatu titik di mana  mereka mulai mengendus kehidupan ganda antara dua kelompok yang berseberangan.
Frank yang lihai dengan cepat mengendus hadirnya penyusup dalam organisasinya. Frank menekan Collin untuk segera menyelidiki, dan mengirim semua info penting dari kepolisian, meminta Collin mencari tahu jati diri bandit penyusup tersebut. Merasa identitasnya terancam, Billy juga meminta Quennan segera mencari tahu secepatnya, kebocoran yang ada di kepolisian. Rasa takut dan terancam aksi penyamaran terbongkar. Intriknya, Collin ternyata adalah salah satu anak buah Frank yang dari dulu memang diproyeksikan menjadi mata-matanya di dalam kepolisian. Di tengah perjalanan, mereka menyadari bahwa ada mata-mata di tiap kubu, sehingga Billy dan Collin harus beradu cepat dalam membuka identitas lawannya, sebelum identitas mereka duluan yang terbuka. Billy dan Collin mulai berlomba mengungkap identitas lawan untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing, tanpa mereka sadari bahwa apa yang mereka cari adalah apa yang mereka hadapi saat itu.
Billy yang terombang-ambing atas kecemasan jika sampai terbongkar penyamarannya ditambah jiwa idealis yang dimilikinya membuat dia bimbang atas apa yang dilakukan dalam penyamarannya membuatnya harus memutar otak agar penyamarannya tidak terbongkar,. Collin Sullivan yang menjadi polisi yang pintar tidak terlalu cemas karena posisinya yang relatif lebih aman dari kemungkinan terbongkarnya penyamarannya dibanding penyamaran Billy. didalam upaya pencarian mata-mata pada kubu  Frank. Billy mampu menyembunyikan identitas aslinya ketika dilakukan pendataan  ia mampu mengalihkan perhatian Collin pada amplop coklat yang ia ambil dari rekannya anak buah Frank dengan mencoret dan mengganti tulisan pada amplop coklat tersebut. Setidakknya amplop coklat tersebut sementara mampu mengalihkan perhatian Collin. Hingga pada akhirnya dalam upaya melindungi penyamaran Billy Quennan tertembak dan isi amplop coklat tersebut masih menjadi misteri.
Dalam film ini  diperlihatkan adu kecerdasan dan taktik antara kepolisian dan mafia. Antara kedua belah pihak sama-sama saling menaruh mata-mata untuk kepentingan mereka. Pihak mafia ingin agar operasi mereka berjalan lancar dan bebas dari tangkapan polisi, sedangkan dari pihak polisi menginginkan bukti untuk menangkap para mafia. Jika dilihat dalam sosiologi hokum kesalahan yang terjadi pada tubuh kepolisian adalah adanya actor / aparat penegak hokum ( Collin ) yang memiliki kepentingan diluar perannannya sebagai penegak hokum, sehingga apa yang dilakukan actor tersebut merugikan lembaga itu sendiri.

Sebuah Bacaan SINOPSIS NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

SINOPSIS NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Ada seorang anak remaja yang bernama Keke. Umurnya 13 tahun. Dia remaja aktif yang duduk di kelas 2 SMP. Suatu pagi Dia terbangun dengan mata memerah kemudian hidungnya berdarah. Ayahnya membawa dia ke Dokter untuk diperiksa. Awalnya Dia pikir, keke hanya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley. Tetapi Dia salah, ayahnya mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas. Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari. Ayah keke merahasiakan kanker itu darinya, ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilanagan sebagian wajah kirinya.Hari berlanjut, di wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tennis dan perlahan sebesar buah kelapa. keke menangis, tapi tak ada yang mau memberi tahu penyakit apa yang ada di wajahnya. Keke jalani hidupnya senormal mungkin, namun kanker itu menghalangi langkahnya, keke tidak ingin menangis dan berpikir dia sakit. Walau Dia sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang padanya untuk bertahan selama tiga tahun dari penyakit ini. keke pun menulis surat kecil pada Tuhan, semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.
Ini adalah Surat Kecil Untuk Tuhan yang ditulis dengan keke :
TUHAN …
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUNTUHAN …
ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..TUHAN …
SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIRKU
ANDAI Aku BISA KEMBALI..
Analisis Unsur Intrinsik :
• Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas
                 (Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
• Penokohan :
   ~Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai  “Aku”) :
                 Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki
                 Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama-
      Lagi.Hal ini dapat dilihat dari
                  Bacaan hal 11 : “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah
                  Sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.Aku
                  Sering ikut  ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua
                  Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk mem-
                  Buat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak
                       Kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku ber-
                  Bakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi.Bagitu kata mereka.”
   ~Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini
dapat dilihat dari Bacaan Hal 61 :
“Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disam-
pingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk
memakan obat-obat herbal tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan
Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu
Sembuh.Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu dibe-
rikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “
 ~Andi :
            Pehatian dan Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
            “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa-
            diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesu-
            ngguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke
            yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keada-
            an apapun! “ Ujar Andi.
~Pak Iyus :
            Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
            Hal ini dapat dilihat Dari bacaan Hal 113 :
            “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak
            Chika,ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.
            Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita
            ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
~Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu..
Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat
Ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum
Padaku sambil berkata……
“Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
 ~Bibi :
            Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
            Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
            Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju
            bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
            “Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
            “Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “
            Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
            “Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”
~Kak Kiki :
            Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari
Bacaan Hal 29:
            “Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot
            Kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa
            Kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah
            Langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah mem-
            perhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular pe-
            nyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”
~Angel :
            Sombong,norak,dan suka mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat
            Dari bacaan Hal 33 :
            Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
            “Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak
            Enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan
            Keadaan kayak gini!”
            Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani
            Ejekan Angel.
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat
            Ngalahin kita.. Daa… “Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
~dr.Adi Kusuma :
            Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat
            Baik merawat Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
            “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
            “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
            belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
            sekolah dulu selama proses pengobatan..”
            “Iya..” Jawabku singkat.
            “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada peru-
            bahan, saya akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Teng-
            gorokan).”Ujar dokter Adi Kusuma.
 ~Prof.Mukhlis :
Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berju-
            ang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan
            Hal 115 :
            “Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu
            Seri lagi,dilanjutkan dengan  Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum ber-
            Hasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
            Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari
            Prof Mukhlis.
• Latar/setting :   ~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta.
                                    Tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
Pedagang Kaki lima.
                                 ~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam
 Hari
                                 ~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
            Ketiga latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam cerita pada Ba-
            caan Hal 111.  “ . . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil
            menikmati udara malam Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam
            kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di kaki lima yang
            enak di kawasan Green Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-
            sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-
kakakku.”
• Alur/plot : Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
                        Bersifat maju.Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu-
                        yang berjalan ke depan.Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.
1.Tahap perkenalan/Penyituasian :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
   Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya….Ok!
   Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
   Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
   Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
   Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
   Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain
   kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja
   dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara
   kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orangtua kami.
2.Tahap permunculan konflik :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan hal 28 :
   Setelah kakakku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari.
   Aku merasa mataku terasa perih .aku segera melihat di cermin di lemari kamar.
   Astaga!! Mataku memerah.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!
   Aku  tertular penyakit mata Dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima
   penyakit   ini karena Karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa
   pasrah. Mungkin aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindar
    keadaan  memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi.
   Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
3.Tahap peningkatan konflik :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 34 (Ketika keke sedang bermain Volly) :
   Saat sebuah bola melayang di depanku, Fadha berteriak padaku
   Untuk mengoper bola padanya, tapi kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal.
   Mataku berkunang-kunang. Tiba-tiba Maya mendekati aku sambil berkata,
   “Ke,, hidung loe mimisan..”
   “Apa? “
    Aku menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Per-
    tandingan langsung dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku
    mulai mengeluarkan darah segar. Dan aku mulai merasa tambah sulit ber-
    nafas sehingga harus menggunakan mulutku sebagai bantuan.
4.Tahap Klimasi :
    Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 39 (Ketika keke sedang diperiksa
    Oleh Prof. Lukman)
    Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku walau  aku tau kami
    sendiri bingung dengan permintaan Prof. Lukman padaku.
    Aku duduk dikursi yang ada didepan ruangan. Suara di dalam ruangan tidak
    Terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai menghela
    Nafas untuk memulai pembicaraan dengan ayah sambil memperhatikan
    Hasil copy scenen kepalaku.
   “Pak Jody..”Panggil Prof. lukman pada ayahku.
   “Iya, Prof.Bagaimana hasil diagnosa copy scenen-nya?” Tanya Ayah.
   “ Hmm… Mohon Bapak kuat mendengar semua ini! “ Jelas Prof. Lukman
   Yang mulai membuat ayah sedikit bingung.
   “Ada apa dengan putri saya, Prof?” Tanya ayah.
   “ Hasil diagnose saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi
   Penyakit Rabdomiosarkoma.
   “ Hah??? Rabdo…. “ Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang baru Didengarnya.
  “Ya,Rabdomiosarkoma … Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong  Kanker.”
  “Astaga…. Kanker?? “ Ayah terkejut.
  “Benar, putri bapak positif positif terinfeksi penyakit  Rabdomiosarkoma atau dalam
   bahasa lokalnya kanker jaringan lunak!”
5.Tahap Penyelesaian :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 79-80 (saat penyembuhan melalui
   Tahap Kemoterapi) Pecakapan Ayah & Prof Mukhlis.:
   “Prof., adakah cara lain untuk putri saya? Sebab Keke adalah putri saya
   Satu-satunya yang saya miliki. Saya tidak sanggup melihat dia kelak me-
   natap masa depan tanpa wajah yang sempurna! “ Ujar Ayah menangis.
   “Saya mengerti pak,, Saya mengerti! Tapi walaupun ada cara lain saya
   Tidak yakin ini bisa berhasil.!”
   Ayah bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu.
   “Apapun caranya selain operasi, Saya rela Prof. Saya tidak ingin terjadi
   Hal yang buruk akibat operasi ini dan menjadikan masa depan putri saya
   Sebagai taruhan!!” Jelas ayah.
   Prof Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai bicara pilihan lain.
   “Kemoterapi… Mungkin cara ini bisa membuat Keke sembuh tapi saya tidak
   Menjamin sama sekal. Saya akan berusaha agar cara ini berhasil! “
   “Apa itu Kemoterapi? “ Tanya ayah.
   “Kemoterapi sejenis pemberian obat-obat tertentu melalui darah yang bisa
   Membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat keras. Pada
   Kasus putri anda karena masih terlalu kecil, saya hanya takut adanya pe-
   nolakan dalam tubuhnya! “
• Gaya bahasa : Gaya bahasa bentuk ungkapan :
                                    Hal ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :
            → Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan
                 Di sebuah ruang kosong.
• Sudut Pandang : → Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya Sendiri.
            Bukti dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
            Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..
            Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
            Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
            Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
            Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
• Amanat/pesan :
            `Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita
            Penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
   Bukti → Hal 64 : “…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup
                   Lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!”